Phreaking Tutorial

Yuk Hindari 10 Makanan Penyebab Bau Badan Manohara Perdana Nge-MC di Even Internasional Simon Cowell dan Paula Abdul Diganggu Hantu Saat A... Ann Coulter: Putri Diana adalah Seorang "Anoreksia... Rekor Kuning Telur Ganda Dari Inggris Sepuluh Halaman Facebook yang Melejit di Indonesia 5 Hal yang Anda Tidak Tahu Tentang Rosie Huntingto... Rooney Kini Sudah Tak Botak Lagi Studi: Hari Gajian Bisa Jadi Ancaman Jiwa Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Sepatu

Jokowi Temui Bibit, Bahas Soal Sari Petojo?

Advertisements

REPUBLIKA.CO.ID,Semarang -- Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Kunjungan ini tidak banyak diketahui media massa.

"Iya, tadi Pak Walikota sowan kemari," ujar Kepala Kesbanglinmas, Agus Tusono, Senin (4/7). Ia mengatakan saat ditemui di halaman rumah dinas gubernur di Jalan Gubernur Budiono, Semarang. Agus mengatakan, Jokowi tiba menggunakan mobil Kijang Innova.

Namun Agus tidak mengetahui isi pertemuan keduanya. "Yang saya tahu mereka berdua keluar dengan tertawa," ujarnya. Ia mengaku tidak berada di tempat saat kedua pemimpin ini berdiskusi.

Saat Republika mengunjungi rumah dinas tersebut pukul 16.30, Jokowi telah pulang ke Solo. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, Jokowi tiba sekitar pukul 14.30. Walikota Solo, Joko Widodo dan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo memang tengah terlibat perbedaan pandangan.

Perbedaan ini terkait pemanfaatan bekas pabrik es Saripetojo, Solo. Bibit berencana membongkar pabrik tersebut, dan akan diganti dengan mall. Penggantian ini didasarkan keuangan pabrik yang terus merugi selama lima tahun terakhir. Namun rencana ini bertentangan dengan pandangan Joko.

Ia menolak bila akan dibangun mall, karena dikhawatirkan mengganggu usaha pasar tradisional yang memang menjadi fokus pembangunan Kota Solo. Kemelut semakin meruncing setelah Koran Tempo merilis pernyataan Bibit yang melontarkan kalimat kurang pantas kepada Joko Widodo.

Masyarakat Solo tidak terima dengan pernyataan Bibit tersebut. Mereka bahkan sempat berikrar melarang Bibit Waluyo mengunjungi Kota Solo. Penolakan terus berlanjut hingga menghentikan proses pembongkaran pabrik.